Melakukan Sex atau hubungan intim bagi pasangan suami istri memang sangat menyenangkan. Bahkan hubungan sex akan menjadi salah satu kegiatan yang rutin dan juga memiliki dampak yang baik. Maka, pahami juga tips aman hubungan sex agar tidak terjadi hal buruk.
Bagi suami istri melakukan kegiatan sex tidak hanya berfungsi untuk melampiaskan hasrat saja. namun dampak lain diantaranya adalah menjaga daya tahan tubuh serta kebugaran. Sisi lainnya menyebutkan kegiatan sex yang rutin akan mampu menurunkan berat badan dengan signifikan bagi yang sedang diet.
Tips Berhubungan Intim yang Aman Saat Istri Hamil
Namun menjelang kehamilan haruslah diperhatikan dengan baik. Pasalnya melakukan hubungan sex saat wanita mengalami kehamilan akan memiliki efek samping kepada janin. Efek samping tersebut tentu akan memiliki beberapa dampak. Yang paling berat adalah keguguran karena faktor biologis.
Oleh karena itu kita harus memperhatikan tips ini agar hubungan sex tetap terkontrol dan juga menyenangkan:
1. Saat Trimester Pertama
Trimester pertama atau tiga bulan pertama adalah hal yang paling krusial bagi ibu yang sedang mengandung. Meskipun tidak banyak perubahan yang terjadi terutama fisik, namun kita harus menjaga faktor- faktor lainnya.
Selain faktor asupan makanan, hubungan intim atau sex akan memberikan dampak yang berbeda. Dapat berbeda karena kondisi fisik setiap wanita itu pun berbeda.
Selain itu hormon progesteron dan estrogen pada wanita cenderung mengalami perubahan. Sehingga mungkin nafsu untuk melakukan hubungan seksual akan lebih menurun.
Yang terpenting adalah menjaga kandungan yang memang masih rentan. Saat menjalani fase trimester pertama ibu hamil akan cenderung merasakan nyeri yang datang tiba- tiba dan terkadang merasakan mual.
Melakukan hubungan seksual memang akan tidak menyenangkan lagi. Oleh karena itu bagi calon ayah perlu lebih bersabar dalam menunggu sang buah hati. Apalagi hubungan seksual yang terlalu sering dan intens ditakutkan akan mempengaruhi janin.
Terdapat banyak kasus keguguran diakibatkan pasangan yang sering melakukan hubungan intim di trimester pertama. Hal ini tentu bukanlah hal yang diinginkan bagi setiap pasangan. Oleh karena itu usahakan trimester pertama jangan terlalu sering berhubungan seksual.
2. Saat Trimester Kedua
Memasuki Trimester kedua umumnya sang ibu memiliki penurunan hormon. Namun meningkatkan libido sehingga mungkin hormon tubuh mulai lebih stabil dibanding trimester pertama.
Namun tetap saja untuk awal- awal disarankan untuk tidak melakukan hubungan seksual. Tetapi yang perlu diperhatikan saat melakukan sex adalah effort dari kedua pasangan tersebut.
Diusahakan melakukan seksual dengan tempo yang tidak terlalu cepat. Disamping itu pada awal- awal trimester kedua kondisi ibu mulai membaik dibandingkan tahap awal. Mungkin sebagian ibu masih memiliki gejala umum seperti mual.
Pada akhir trimester kedua mungkin hubungan seksual dapat dilakukan lebih intens. Namun tetap untuk menjaga tempo gerakan agar tidak mengganggu janin. Posisi misionaris adalah posisi yang sangat dianjurkan dibandingkan posisi yang lain.
3. Saat Trimester Ketiga
Saat menjalani trimester ketiga kondisi sang ibu memang akan berubah. Hal itu diakibatkan dengan bertambahnya berat badan dan juga perubahan hormon yang tidak menentu.
Ditambah sang ibu sedang menanggung bayi yang mungkin siap lahir di beberapa bulan kedepan. Hal yang biasa dirasakan sang ibu adalah nyeri sendi kaki dan juga punggung.
Maka para calon ayah harus kembali bersabar akan perubahan hormon tersebut. Terlebih suasana tidak mengenakan tersebut akan membantu mood sang ibu turun drastis untuk melakukan hubungan seksual.
Namun terkadang hubungan seks saat menjelang hamil 9 bulan dibutuhkan untuk mempercepat kontraksi. Tetap saja kita harus mendiskusikan terlebih dahulu kepada dokter langganan kita.