Menjalin hubungan dengan pasangan yang tidak suportif dan selalu membuat kita bersedih adalah tanda hubungan toxic. Agar terhindar dari hubungan tidak sehat, kita harus mengetahui ciri-ciri pacaran toxic seperti apa.
Toxic relationship adalah hubungan yang merugikan salah satu pihak. Ia akan merasa direndahkan, tidak pernah didukung bahkan korban sering tak mengetahui tanda pacaran toxic seperti apa.
Simak ciri-ciri pacaran toxic seperti apa di bawah ini, apakah itu pasanganmu?
1. Membangun Komunikasi yang Buruk
Alih-alih memperlakukan satu sama lain dengan baik, sebagian besar percakapan akan diisi dengan sarkasme, kritik, silent treatment, hingga mengintimidasi. Di posisi ini, kita sering memendam percakapan demi menghindari pertengkaran. Pasangan yang toxic juga tidak pernah mendukung pencapaian dan target positif kita selama ini.
2. Cemburuan ke Arah Posesif
Pernah mengalami pasangan cemburu berlebihan hingga amarahnya meledak-ledak dan mengekang kebebasan kita? Atau mudah emosi ketika pesannya belum dibalas beberapa menit? Waspadalah, itu adalah salah satu ciri hubungan toxic.
Pasangan yang posesif cenderung melarang ruang gerak kita untuk berinteraksi dengan orang lain. Ia tak akan segan untuk menghancurkan mental dan membuat kita tidak bisa melawan.
3. Sering Bohong dan Menunjukkan Rasa Tidak Hormat
Ketika ruang gerak kita dikontrol, pasangan kita dapat dengan bebas berbohong. Kebohongan itu terjadi terus menerus, masalah kecil ataupun besar seperti selingkuh. Bahkan ia tak segan memutarbalikkan fakta, menyerang balik dan memanipulasi diri saat kita menanyakan kebohongannya. Ketika amarah muncul, ia juga akan menunjukkan rasa tidak hormat.
4. Menyerang Secara Fisik, Ciri-ciri Pacaran Toxic Paling Parah!
Pacaran toxic tidak hanya sekadar menyakiti secara verbal. Ketika keinginannya tidak terpenuhi, ia tak akan segan membentak, mengancam, bahkan menyakiti kita secara fisik. Jika menemukan kasus ini pada diri sendiri atau kerabat, segera berikan pertolongan dan jauhkan dari pasangannya secepatnya.
5. Selalu Menerima, Tak Pernah Memberi
Jika hubungan secara konsisten hanya berkutat pada usaha kita membahagiakannya tanpa timbal balik, bisa jadi kita sedang terjebak pacaran toxic. Misalnya, kita selalu memberikan apa yang ia butuhkan tapi tidak sebaliknya, selalu menanyakan kabar tanpa ada balasan, atau meminta pasangan mengubah perilaku tapi tak dilakukan. Hal ini akan membuat kita lelah namun tak sanggup untuk berbicara terbuka.
6. Kita Selalu Memaafkan Kesalahannya yang Berulang
Pernahkah selalu memaafkan pasangan yang berkali-kali menyakiti kita? Atau mungkin kita merasa tak berdaya dan terpaksa memaafkannya dan berharap ia berubah?
Kemungkinan besar kita memang benar-benar terjebak ke dalam pacaran yang toxic. Rasa cinta kita yang begitu besar terhadap pasangan selalu membutakan dan berharap ia akan berubah demi kita.
Jika mengalami masalah ini, kita hanya memiliki dua pilihan, yaitu bertahan atau lepaskan. Komunikasikan dengan pasangan dan berkomitmen agar tak ada kesalahan yang berulang. Kita juga bisa menggunakan jasa konsultan atau psikiater untuk memediasi hubungan. Namun, pilihan untuk melepaskan dan membebaskan diri dari hubungan toxic adalah hal yang valid dan patut diperjuangkan.