Beautivi Expert 
Ada beberapa hal yang perlu disiapkan saat melamar kerja, di antaranya curriculum vitae (CV) dan portofolio. Sebelum apply berkas ke perusahaan, apakah kita sudah mengetahui beda CV dan portofolio? Apakah keduanya sama?
Hampir semua perusahaan menambahkan syarat portofolio ke dalam proses rekrutmen. Namun, masih ada yang belum memahami beda CV dan portofolio dan menganggap keduanya adalah hal yang sama. Padahal, CV dan portofolio adalah dua berkas yang berbeda.
Berikut ini beda CV dan portofolio:
1. Curriculum Vitae
CV adalah berkas yang berisi identitas diri secara detail. Biasanya, CV memuat informasi spesifik tentang daftar riwayat hidup pelamar kerja berupa nama dan identitas diri, pekerjaan, pendidikan, alamat rumah, job desc pekerjaan sebelumnya, hingga daftar IPK atau TOEFL. Pelamar kerja juga tidak boleh melewatkan alamat e-mail atau kontak telepon agar mudah dihubungi rekruter.
Bagi perusahaan, CV adalah perkenalan diri tertulis yang sangat penting untuk menyaring pelamar sesuai kebutuhan perusahaan. Oleh karena itu, CV yang menarik biasanya memuat daftar riwayat hidup dan riwayat pekerjaan yang berhubungan dengan posisi yang akan dilamar. Hindari membuat CV bertele-tele hingga mencapai lebih dari 3 halaman.
Bagi fresh graduate yang belum memiliki pengalaman kerja, tak perlu khawatir. Cantumkan aktivitas magang, pengalaman organisasi, kursus dan seminar selama masa kuliah untuk mengganti kolom pekerjaan. Rekruter nantinya akan melihat potensi dan keaktifan seseorang dalam bekerja sama dengan tim.
2. Portofolio
Portofolio adalah berkas penunjang CV. Di dalamnya terdapat dokumen yang berisi hasil karya kita saat bekerja di perusahaan sebelumnya. Misalnya, jika kita melamar kerja sebagai penulis, lampirkanlah hasil karya tulisanmu.
Singkatnya, portofolio sangat diperlukan sebagai bukti atas posisi pekerjaan yang kita cantumkan di CV. Jika hasil karya kita cocok dengan keinginan perusahaan, rekruter akan mempertimbangkannya setelah tahapan screening CV.
Lembar portofolio akan dikirim bersamaan dengan CV. Jika rekruter menginginkan portofolio yang sudah dipublikasikan, pilih hasil karya terbaikmu atau yang berkaitan dengan posisi pekerjaan yang sedang dilamar.
Langkah mudah membuat awalan portofolio adalah mencantumkan kata pengantar dan daftar isi jika hasil karya yang kita kirimkan lebih dari satu. Dalam kata pengantar, kita bisa kembali memperkenalkan diri dan menjelaskan gambaran portofolio yang kita cantumkan. Jangan lupa tulis keterampilan dan pengalaman yang kita miliki dalam menunjang portofolio tersebut.
Setelah memberikan kata pengantar, kita bisa langsung masuk ke dalam lembar portofolio atau hasil karya. Melampirkan testimoni klien atau prestasi yang diraih dari portofolio tersebut juga sangat disarankan dan bisa menjadi nilai tambah.
Itulah beda CV dan portofolio yang wajib kita tahu sebelum melamar kerja. Saat ini, sudah banyak aplikasi dan website penyedia template CV secara online. Buatlah CV semenarik mungkin dan mudah dibaca agar dilirik perusahaan.